Testimoni Menggunakan Odoo ERP

 

Entah bagaimana ceritanya sekitar 1 tahun yang lalu iseng-iseng mencari info tentang ERP yang open source ternyata ada banyak sekali. Mencoba sana-sini akhirnya pilihan jatuh pada OpenERP yang sekarang berubah nama menjadi Odoo. Cukup rumit juga pada awalnya karena belum pernah menggunakan apa yang dinamakan ERP yang ternyata sangat kompleks dan rumit meskipun tinggal menggunakannya tanpa harus membuat. Mencoba otak-atik berbulan-bulan akhirnya mantab juga memigrasikan seluruh sistem bisnis ke Odoo.

Kelebihan Odoo:

Integrasi yang solid.
Inilah yang sangat saya perlukan untuk integrasi antar setiap bagian, mulai dari website, produk, Live Chat, CRM, lowongan pekerjaan, akuntansi, stok barang, inventaris, pengiriman barang, chat antar divisi, ijin dan cuti karyawan dan semua hal karena di Odoo kita bisa menambahkan module sendiri

Bisa di custom sesuai keinginan.
Odoo menawarkan fleksibilitas untuk custom apapun yang ada di dalamnya, sesuai dengan kebutuhan kita, dengan menggunakan bahasa pemrograman Python kita bisa membuat modul sendiri di Odoo, termasuk membuat theme.

 

Kelemahan Odoo:

SEO untuk Tags.
Nah ini yang paling tidak saya sukai, manajemen tags untuk website yang buruk, tidak sebaik wordpress, solusi sementara adalah disable penelusuran mesin pencari untuk halaman tags

Performance.
Saya sih membandingkan dengan wordpress.. hehe.. Perbandingan yang sebenarnya tidak fair sih. Mungkin karena integrasi yang sangat solid antara setiap modul yang membuat Odoo memerlukan resource sedikit lebih besar dibandingkan wordpress.

 

Sumber: kompasiana.com